JARANAN
Memandang sekilas kabupaten Tulungagung merupakan daerah kecil yang tidak bergaung di tingkat nasional, tetapi dibalik itu kabupaten Tulungagung sebenarnya daerah yang menyimpan pesona keindahan alam yang apik dan pantas untuk dinikmati. Di Tulungagung mempunyai banyak kesenian yang cukup unik dan menarik diantaranya adalah manten kucing, ritual tiban, jaranan, reog gendang, jemparing, kentrung, dan waranggana.Jaranan biasanya dipertunjukkan pada acara-acara seperti penyambutan petinggi daerah, syukuran, acara keluarga, bahkan pada saat memperingati hari besar kenegaraan. Di Tulungagung jaranan merupakan kesian daerh yang begitu merakyat jadi bagi masyarakat disana bila mengadakan suatu acara tidak lengkap jika tidak mempertunjukkan jaranan.Jaranan sendiri mempunyai banyak jenis, diantaranya adalah jaranan senterewe, jaranancampursari, jaranan pegon, jaranan jawa.
KETOPRAK
Ketoprak ini merupakan kesenin tradisional yang menceritakan
keadaan masa lalu atau jaman kerajaan yang di perankan beberapa orang. Ketoprak
siswo budoyo adalah ketporak Tulungagung yang terkenal di mana-mana . Dan sejak
meninggalnya pimpinan Ketoprak Ki Siswondo Hardjosoewito, kesenian
ketoprak semakin surut , dan mungkin dikalangan muda banyak yang belum tau apa
ketoprak itu.
TIBAN
Biasanya, merekan di undang untuk ritual agar segera turun hujan atau tolak balak (usir bencana). Dalam kesenian tiban di butuhkan nyali yang besar, kalo canggung mendingan gausah aja lah hehehe ….. tapi tenang aja , itu semua ada strateginya kok , kalo tidak mengerti strateginya apa jangan coba-coba ya . Biasanya kulit yang terkena cambuk akan luka dan sakit selama 3 hari. Perihnya minta ampun, tapi nanti juga sembuh dengak sendirinya . Pemain tiban sejati akan merasa gatal dan ingin bermain jika mendengar alunan gamelan musik khas tiban.
TAYUB (LELANG BEKSA)
Di Tulungagung, Tayub juga dikenal sebagai Lelangen Beksa. Kesenian ini berpotensi sebagai sarana pergaulan yang merakyat dan aktual. Hampir di setiap bulan “baik”, Lelangen Beksa digelar untuk acara hajatan di daerah pinggiran Tulungagung.
TEMANTEN KUCING
Tradisi mantep kucing ini banyak dilakukan di desa Palem, kecamatan Campurdarat Tulungagung . Kata warga disana (desa palem) tradisi ini selalu dilakukan setahun sekali dn penuh dengan ke sakralan. Dan kucing yang digunakan harus kucing jantan dan betina . kebudayaan ini dikenal sebagai ritual untuk meminta hujan. Unik juga ya gays ??
BalasHapusTulisan keren kak,Kami dealer motor area Tulungagung, kediri dan Trenggalek. Lihat lihat motor bisa klik disini
Artikel keren gan,teruskan
BalasHapus